Sabtu, 03 November 2012

Cara Menulis Blog

Menulis suatu artikel untuk pada blog adalah sangat berbeda dari menulis tulisan lainnya yang biasanya dilakukan di Internet. Sebuah blog adalah sebuah informasi harian yang cepat atau semacam situs berita yang orang-orang mencari informasi up-to-date atau untuk mendapatkan beberapa saran atau pendapat dari seorang ahli.Maka dari itu, biasakan membaca ulang tulisan kita sebelum mem-publish-nya. Dengan begitu, anda adalah orang pertama yang menikmati tulisan anda.

Tulisan atau tugas yang diberikan oleh dosen  diposting  pada blog ini sebagai penilaian untuk  tugas mata kuliah softskill (Bahasa Indonesia).  Dalam setiap penulisan yang terdapat dalam blog ini memang  masih terdapat banyak  kesalahan-kesalahan dalam tata cara penulisan maupun cara penyampaiannya. Disini saya akan mencoba meriview tulisan atau artikel yang telah di posting . ada bebebarapa tata cara dan tips dalam menulis blog yang baik dan benar , yaitu :


1.    Judul artikel
Taukah anda bahwa judul artikel merupakan keyword yang paling utama dilirik mesin pencari. Jadi jangan sampai judul artikel tidak ada hubungannya dengan artikel yang dibuat. Buatlah judul artikel yang terkait dalam target keyword dan jangan terlalu panjang.
2.    Original artikel
Jangan sering copy-paste dalam menulis blog jangan sering melakukan itu, membuat kretifitas kita tidak berkembang, boleh juga hal itu dilakukan tapi dengan cara tetap mencantumkan link- nya dariman kita mendapatkan informasi tersebut.
3.    Focus hanya dalam 1 topik pembahasan
Semakin spesifik sebuah artikel membahas suatu permasalahan, maka semakin memudahkan mesin pencari untuk memilih artikel anda agar tampil diurutan teratas. Lagi-lagi masih seputar keterkaitan konten.
4.     Hot news / tutorial yang bermanfaat
Pemilihan topik artikel harus tepat. Selain sebuah tutorial yang berkualitas, hot isue bisa dijadikan sumber topik untuk artikel anda. Buatlah seolah-olah pengunjung penasaran untuk membaca artikel yang anda buat.
5.     Banyaknya character
Panjangnya sebuah artikel perlu dipikirkan serius. Artikel yang terbaik adalah artikel yang cukup padat namun jelas apa yang dibahas. Hati-hati! artikel yang terlalu panjang akan membuat pengunjung enggan untuk membacanya. Sebaiknya dalam sebuah artikel kira-kita terdiri dari 1000 character.
6.     Sertakan gambar
Keberadaan sebuah gambar/foto akan menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung untuk membacanya. Jangan lupa, agar semakin optimal, selalu sisipkan tag title dan alt pada setiap gambar yang digunakan. Cara menulisan tag title dan alt:
<img src="alamatgambar" title="keyword anda" alt="keyword anda"/>
7.    Penggunaan tag heading
Penggunaan tag heading sangatlah penting. Karena tag heading sangat mudah dibaca oleh mesin pencari. Usahakan selalu gunakan tag heading ini untuk sub-sub judul artikel. Cara menulisan tag heading:
<h1>Sub Judul1</h1> sampai dengan <h6>Sub Judul6</h6>
8.    Penggunaan tanda-tanda special
Tanda-tanda special seperti tag <strong> untuk membuat tulisan yang tebal, atau tag <em> untuk membuat tulisan miring sangat perlu diterapkan pada artikel karena google akan menganggap bahwa kata-kata yang diberi tanda seperti itu adalah kata-kata yang penting. Cara menulisan tanda special:
<strong>keyword anda</strong>
9.    Paragraf pertama dan terakhir kaya akan keyword
Umumnya setiap search engine akan lebih memperhatikan kualitas paragraf pertama dan terakhir dalam sebuah artikel. Jangan lupa sisipkan keyword-keyword yang relevan dalam kedua paragraf tersebut.
10.    Data yang real
Bila anda membuat artikel mengenai sebuah data yang penting, anda harus mencantumkan referensi dari mana data tersebut anda dapatkan. Ini bertujuan untuk memperkuat kualitas artikel anda di mata pembaca.
11.    Hyperlink dan Backlink
Perhatikan sebuah jaring laba-laba. walaupun terbuat dari "benang" yang tipis, tapi mampu menahan beban yang besar. Nah begitu juga dengan artikel anda. Buatlah banyak hyperlink yang saling bertautan antar artikel, dan perbanyak juga tautan backlink dari artikel di website orang lain yang menuju artikel anda. Ingat! backlink yang terbaik adalah backlink yang terdapat pada website dengan high Page.
12.    Jangan lupa tanda baca seperti titik, koma, tanda tanya dll.
Karena ini sangat mempunyai pengaruh yang besar untuk pembaca, salah tanda baca dapat diartikan lain oleh si pembaca, maka tanda baca sangatlah penting.
13.    Bahasa yang mudah dimengerti
Jangan memakai istilah yang jarang orang pakai atau beri penjelasannya pada pertama kali kata itu dipakai. Sehingga orang yang membaca blog anda akan mengerti tentang apa yang diasampaikan sipenulis. Karena orang tidak akan mengerti jika kita memakai bahasa “high class” yang hanya para ahli atau orang tertentu yang berkecimpung didunia tersebut yang dapat mengerti bahasa tersebut.
14.    Jangan bertele-tele
Dalam menyampaikan maksud dari isi jangan terlalu berputar-putar karena membuat orang binggung dan tidak mengerti inti dari penulisan tersebut, setelah awal paragraph dibuat bolehlah sedikit bertele-tele tapi sedikit saja.
15.    Pilih bahasa yang pantas dan sopan
Kalau kita memakai bahasa yang kurang baik dan tidak sopan akan membuat pembaca bertanya “nie blog siapa yang buat? Gak belajar bahasa Indonesia yang baik dan benar apa disekolah?”.Karena itu jangan memakai bahasa yang aneh atau bahasa gaul. Orang yang tidak mengerti akan memiliki pendapat lain.
16.    Jangan sampai salah ketik
Kalau sampai salah ketik bisa berdampak bahaya, tidak setiap orang mempunyai pendapat yang sama bisa jadi karena salah ketik menyebabkan arti yang berbeda. Jadi sebelum dikirim lebih baik periksa kembali, apakah ejaan, tulisan itu sudah layak untuk dipublikasikan.
17.    Tambahkan humor dalam penulisan
Ada sedikit humor lebih baik. Orang tidak terlalu tegang dan merasa lebih rileks jika kita menulis sesuatu didalamnya ada sedikit humor, cukup sekali atau dua saja sudah cukup, karena terlalu banyak pun membuat orang tidak tertarik lagi.



NAMA   : MAYLANI LESTARI
NPM      : 14110302
KELAS  : 3KA19

Tanda Baca

Tanda baca adalah simbol yang tidak berhubungan dengan fonem (suara) atau kata dan frasa pada suatu bahasa, melainkan berperan untuk menunjukkan struktur dan organisasi suatu tulisan, dan juga intonasi serta jeda yang dapat diamati sewaktu pembacaan. Aturan tanda baca berbeda antar bahasa, lokasi, waktu, dan terus berkembang. Beberapa aspek tanda baca adalah suatu gaya spesifik yang karenanya tergantung pada pilihan penulis.


Jenis tanda baca
1. Titik ( . )
• Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan atau kalimat berita. Contoh : Ciri utama bisnis adalah bahwa sesuatu itu harus dapat dijual atau menghasilkan uang.
• Tanda titik dipakai pada akhir singkatan nama orang. Contoh : L. L. Bean yang membuat peralatan outdoor bukan perusahaan berskala raksasa tetapi memiliki reputasi melampaui bisnis yang lebih besar.
• Tanda titik dipakai pada akhir singkatan, gelar, jabatan, pangkat dan sapaan. Contoh : Dr. (Doktor) -> Dr. Tangkas mendapatkan gelar sarjananya dengan nilai yang memuaskan.
• Tanda titik dipakai pada singkatan kata yang umum dipakai, biasanya diambil 3 huruf. Contoh : hlm. (halaman) -> Kutipan menarik itu diambil dari hlm 5 dan 8.
• Tanda titik dipakai untuk pemisah bilangan ribuan atau kelipatannya. Contoh : Jumlah penduduk Indonesia berdasarkan sensus penduduk adalah sebanyak 237.556.363 jiwa.

2. Koma ( , )
• Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu pemerincian atau pembilangan. Contoh : Pada bulan puasa atau menjelang Hari Raya Idul Fitri pakaian yang paling laris pastilah peci, baju koko dan sarung.
• Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara     yang berikutnya, yang didahului oleh kata seperti, tetapi, dan melainkan. Contoh : Industri hulu masa kini umumnya, seperti plastik, minyak kelapa sawit atau pabrik gula.
• Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat tersebut mendahului induk kalimatnya. Contoh : Apabila keliru memilih bidang spesialisasi, usaha tidak dapat melaju.
• Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antara kalimat yang terdapat pada awal kalimat. Termasuk di dalamnya oleh karena itu, jadi, lagi pula, meskipun begitu, akan tetapi. Contoh : Oleh karena itu, sangat disarankan supaya kita menengok dulu ke kiri dan ke kanan sebelum menyebrang.
• Tanda koma dipakai di belakang kata-kata seperti o, ya, wah, aduh, kasihan, yang terdapat pada awal kalimat. Contoh : Kasihan, anak kecil itu tertabrak mobil.
• Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat. Contoh : "Pemantapan struktur ekonomi masyarakat ke depan harus berbasis pada sumber daya unggulan daerah dengan dukungan infrastruktur ekonomi wilayah yang memadai," kata Cagub Incumbent Hj Ratu Atut Chosiyah, di Serang, Jumat (7/10/2011).
• Tanda koma dipakai untuk menceraikan bagian nama yang dibalik susunannya dalam daftar pustaka. Contoh : Widjaya, I. G. Rai. Hukum Perusahaan. Jakarta: Megapoin, 2000.

3. Tanda titik koma ( ; )
• Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis dan setara. Contoh : Malam makin larut; kami belum selesai juga.
• Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan kalimat yang setara di dalam suatu kalimat majemuk sebagai pengganti kata penghubung. Contoh : Ayah pergi ke kantor; ibu sibuk bekerja di dapur; adik mengerjakan pr.

4. Tanda titik dua ( : )
• Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap bila diikuti rangkaian. Contoh : Fakultas Ekonomi UPN Jogja mempunyai tiga jurusan : Akuntansi, Managemen, dan Ilmu Ekonomi.
• Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian. Contoh :
    Project By : TriExs Media
    Project Writer : Lie Charlie
    Editor : Wicak
• Tanda titik dua dipakai dalam teks drama sesudah kata yang menunjukkan pelaku dalam percakapan. Contoh :
    Guy : “Tolong sampaikan memo ini kepada bendahara.”
    Ilan : “Siap, Pak.”
• Tanda titik dua dipakai (i) di antara jilid atau nomor dan halaman, (ii) di antara bab dan ayat dalam kitab-kitab suci, atau (iii) di antara judul dan anak judul suatu karangan. Contoh : QS. Al-Baqarah : 38
• Tanda titik dua dipakai untuk menandakan nisbah (angka banding). Contoh : Perbandingan sex ratio antara laki-laki dan perempuan di daerah x tahun 2010 adalah 100 : 97.

5. Tanda hubung ( - )
• Tanda hubung dipakai untuk menyambung unsur-unsur kata ulang. Contoh : Anak-anak kelaparan di negara Afrika adalah akibat globalisasi.
• Tanda hubung dipakai untuk menyambung huruf kata yang dieja satu-satu dan bagian- bagian tanggal. Contoh : i-n-d-o-n-e-s-i-a dan 21-12-2012
• Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan (a) se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital; (b) ke- dengan angka, (c) angka dengan -an, (d)  singkatan berhuruf kapital dengan imbuhan atau kata, dan (e) nama jabatan rangkap.  Contoh : se-Indonesia ; ke-6 ; tahun 90-an.
• Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa asing. Contoh : di-packing

6. Tanda tanya ( ? )
• Tanda tanya digunakan pada akhir tanya. Contoh : Siapa menteri keuangan saat ini ?
• Tanda tanya dipakai di dalam tanda kurung untuk menyatakan bagian kalimat yang disangsikan atau yang kurang dapat dibuktikan kebenarannya. Contoh : Dinosaurus musah sejak 30 juta tahun yang lalu (?)

7. Tanda seru ( ! )
• Tanda seru dipakai sesudah ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan atau perintah yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, ataupun rasa emosi yang kuat. Contoh : Jauhkan dia sekarang juga!

8. Tanda petik ganda ( “...” )
• Tanda petik ganda mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan dan naskah atau bahan tertulis lain.Contoh : Pasal 36 UUD 1945 berbunyi, "Bahasa negara ialah Bahasa Indonesia."
• Tanda petik dipakai untuk mengapit judul syair, karangan, atau bab buku yang dipakai dalam kalimat. Contoh : Sekjen PBB memberikan pidato yang berjudul “Perdamaian Dunia di Tengah Krisis Sosial” yang menghasilkan dukungan dari seluruh dunia.
• Tanda petik digunakan untuk mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata yang mempunyai arti khusus. Contoh : Pekerjaan itu dilaksanakan dengan cara "coba dan ralat" saja.

9. Tanda garis miring ( / )
• Tanda garis miring digunakan di dalam nomor surat dan nomor pada alamat dan penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwim. Contoh : Jalan Kediri VI/2.
• Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata tiap, per atau sebagai tanda bagi    dalam pecahan dan rumus matematika. Contoh : Modem itu memiliki kecepatan sampai 7,2Mb/s.

10. Tanda petik tunggal ( ‘...’ )
• Tanda petik tunggal digunakan untuk mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan lain. Contoh : “Dia bilang padaku ‘jangan kau ganggu dia’, seketika itu aku ingin mengingatkannya kembali.” Ujar Andi.
• Tanda petik tunggal digunakan untuk mengapit makna, terjemahan, atau penjelasan kata atau ungkapan asing. Contoh : Dengan metode ilmiah atau psikis tertentu brain-washing ‘cuci otak’ memang dapat dilakukan.

11. Tanda apostrof ( ‘ )
• Tanda apostrof digunakan untuk penghilangan bagian kata atau bagian angka tahun. Contoh : Tangkas bertugas sebagai pembaca pembukaan UUD ’45.

12. Tanda elipsis ( ... )
• Tanda elipsis dipakai dalam kalimat yang terputus-putus, misalnya untuk    menuliskan naskah drama. Contoh : "PLAK..... ALHAMDULLLIILAHH......" kuda itu berjalan dengan cepat, sampai-sampai orang itu tidak bisa mengendalikanya, di depan terlihatlah jurang yang sangat dalam.
• Tanda elipsis menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat atau naskah ada bagian yang dihilangkan, misalnya dalam kutipan langsung. Contoh : Sebab-sebab kemunduran indonesia dikarenakan ... ketimpangan ekonomi antara si miskin dan si kaya.

13. Tanda kurung ( ... )
• Tanda kurung mengapit keterangan atau penjelasan. Contoh : Jumlah barang yang diminta pada berbagai tingkat harga disebut demand (permintaan).
• Tanda kurung mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian integral pokok pembicaraan. Contoh : Pertumbuhan pemberian kredit dari Desember 2008 sampai Januari 2009 (lihat Tabel 2) menunjukkan adanya perkembangan perekonomian Indonesia terhadap sektor rill.
• Tanda kurung mengapit huruf atau kata yang kehadirannya di dalam teks dapat dihilangkan. Contoh : B.J. Habibie adalah orang yang berasal dari (Benua) Asia pertama yang memimpin perusahaan terpenting di Eropa.
• Tanda kurung mengapit angka atau huruf yang memerinci satu urutan keterangan. Contoh : Jenis-jenis elastisitas terdiri dari (a) elastis, (b) inelastis, (c) elastis uniter, (d) elastis sempurna, dan (e) inelastis sempurna.

14. Tanda Tanda Kurung Siku ([...])
• Tanda kurung siku mengapit huruf, kata atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan pada tulisan orang lain. Contoh : Ibu men[y]apu halaman rumah sejak pagi.
• Tanda kurung siku mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang sudah bertanda kurung.  Contoh : Persamaan akuntansi ini (perbedaannya ada di Bab 1 [lihat halaman 38-40]) perlu dipelajari disini.


Format penulisan
Selain tanda baca, ada juga format penulisan yang cukup membantu untuk keperluan penulisan kalimat.
• Cetak tebal, untuk menegaskan suatu kata atau kalimat yang sedang menjadi pembicaraan. Contoh: Buaya adalah reptil terbesar yang hidup di sungai dan rawa-rawa.
• Cetak miring merupakan kata serapan di luar bahasa baku yang sedang digunakan.Contoh: Menjelang masa Pilkada, banyak calon yang sowan para kyai. Kata sowan diserap dari bahasa Jawa. Cetak miring juga digunakan untuk menuliskan judul lagu, buku, film, dan lain-lain. Contoh: Hantu Jeruk Purut adalah film bertema horor yang turut mewarnai perfilman nasional saat ini.
• Garis bawah memiliki fungsi hampir sama seperti cetak tebal dan miring, ketika teknologi komputer belum sepesat sekarang. Seperti kita ketahui, mesin ketik generasi tua belum ada fasilitas cetak tebal dan miring. Tapi untuk masa sekarang, garis bawah tidak begitu jelas penggunaannya.



NAMA  : MAYLANI LESTARI
NPM     : 14110302
KELAS : 3KA19


SUMBER:
wikipedia
artikel-mini

Sabtu, 23 Juni 2012

PENGARUH TEKNOLOGI TERHADAP BUDAYA ORGANISASI

A.    PENGERTIAN  DAN FUNGSI BUDAYA ORGANISASI

Pengertian  Budaya Organisasi
     Dalam kehidupan masyarakat sehari-hari tidak terlepas dari ikatan budaya yang diciptakan. Ikatan budaya tercipta oleh masyarakat yang bersangkutan, baik dalam keluarga, organisasi, bisnis maupun bangsa. Budaya membedakan masyarakat satu dengan yang lain dalam cara berinteraksi dan bertindak menyelesaikan suatu pekerjaan. Budaya mengikat anggota kelompok masyarakat menjadi satu kesatuan pandangan yang menciptakan keseragaman berperilaku atau bertindak. Seiring dengan bergulirnya waktu, budaya pasti terbentuk dalam organisasi dan dapat pula dirasakan manfaatnya dalam memberi kontribusi bagi efektivitas organisasi secara keseluruhan.

Berikut ini dikemukakan beberapa pengertian budaya organisasi menurut beberapa ahli :
• Menurut Wood, Wallace, Zeffane, Schermerhorn, Hunt, Osborn (2001:391), budaya organisasi adalah sistem yang dipercayai dan nilai yang dikembangkan oleh organisasi dimana hal itu menuntun perilaku dari anggota organisasi itu sendiri.
• Menurut Tosi, Rizzo, Carroll seperti yang dikutip oleh Munandar (2001:263), budaya organisasi adalah cara-cara berpikir, berperasaan dan bereaksi berdasarkan pola-pola tertentu yang ada dalam organisasi atau yang ada pada bagian-bagian organisasi.
• Menurut Robbins (1996:289), budaya organisasi adalah suatu persepsi bersama yang dianut oleh anggota-anggota organisasi itu.
• Menurut Schein (1992:12), budaya organisasi adalah pola dasar yang diterima oleh organisasi untuk bertindak dan memecahkan masalah, membentuk karyawan yang mampu beradaptasi dengan lingkungan dan mempersatukan anggota-anggota organisasi. Untuk itu harus diajarkan kepada anggota termasuk anggota yang baru sebagai suatu cara yang benar dalam mengkaji, berpikir dan merasakan masalah yang dihadapi.
• Menurut Cushway dan Lodge (GE : 2000), budaya organisasi merupakan sistem nilai organisasi dan akan mempengaruhi cara pekerjaan dilakukan dan cara para karyawan berperilaku. Dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan budaya organisasi dalam penelitian ini adalah sistem nilai organisasi yang dianut oleh anggota organisasi, yang kemudian mempengaruhi cara bekerja dan berperilaku dari para anggota organisasi.

Fungsi Budaya Organisasi
Menurut robbins ( 2003 ) budaya menjalankan sejumlah fungsi didalam suatu organisasi. Adapun fungsi budaya organisasi tersebut anatara lain :
• Budaya mempunyai peran menetapkan tapal batas, artinya budaya menciptakan pembedaan yang jelas antara satu organisasi dengan yang lain.
• Budaya memberikan rasa identitas ke anggota – anggota organisasi.
• Budaya mempermudah timbulnya komitmen pada sesuatu yang lebih luas daripada kepentingan pribadi seseorang.
• Budaya meningkatkan kemantapan system social
Akhirnya budaya berfungsi sebagai mekanisme pembuat makna dan  mekanisme pengendali yang memandu dan membentuk sikap serta prilaku karyawan.

Menurut wirawan ( 2007 ) budaya memiliki sejumlah fungsi didalam suatu organisasi. Adapun fungsi budaya organisasi tersebut antara lain :
•    Menjelaskan persamaan antara organisasi yang satu dengan yang lainnya.
•    Membangun sensitivitas atas identitas dari setiap anggota.
•    Memfasilitasi komitmen generasi untuk sesuatu yang lebih besar daripada ketertarikan mereka sendiri.
•    Membangun stabilitas dari system social.


B.    TEKNOLOGI TERHADAP KREATIVITAS INDIVIDU DAN TIM

       Kreativitas merupakan salah satu kebutuhan pokok manusai, yaitu kebutuhan akan pewujudan diri ( aktualisasi diri ) dan merupakan kebetuhan paling tinggi bagi manusia ( maslow, dalam munandar, 2009 ). Pada dasarnya setiap orang dilahirkan di dunia dengan memiliki potensi kreatif, kreativitas dapat diidentifikasi dan dipupuk memlalui pendidikan yang tepat ( munandar, 2009 ).
     Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah memberikan pengaruh terhadap dunia pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran, komunikasi sebagai media pendidikan dilakukan dengan menggunakan media-media komunikasi seperti telepon, komputer, internet, e-mail, dsb. Pada saat ini banyak bermunculan produk TIK dalam membantu proses pembelajaran yang telah mengubah wajah pembelajaran tradisional yang ditandai dengan interaksi tatap muka antara guru dengan siswa baik di kelas maupun di luar kelas, dalam hal ini kreativitas dan kemandirian sangat diperlukan untuk mampu beradaptasi dengan berbagai tuntutan khususnya dalam menyikapi perkembangan TIK, karena kemandirian merupakan kunci utama bagi individu untuk mampu mengarahkan dirinya ke arah tujuan dalam kehidupannya. Sehingga pembelajaran dengan dukungan TIK memungkinkan dapat menghasilkan inovasi karya-karya baru yang orsinil, memiliki nilai yang tinggi, dan dapat dikembangkan lebih jauh untuk kepentingan yang lebih bermakna. Melalui TIK akan diperoleh berbagai informasi dalam lingkup yang lebih luas dan mendalam sehingga meningkatkan wawasannya. Hal ini merupakan rangsangan yang kondusif bagi berkembangnya kemandirian anak terutama dalam hal pengembangan kompetensi, kreativitas, kendali diri, konsistensi, dan komitmennya baik terhadap diri sendiri maupun terhadap pihak lain.           

Ciri – ciri kreativitas
Guilford ( dalam munandar, 2009 ) mengemukakan ciri – ciri dari kreativitas antara lain :
1. Kelancaran berpikir ( fluency of thinking ), yaitu kemampuan untuk menghasilkan banyak ide yang keluar dari pemikiran seseorang secara tepat. Dalam kelancaran berpikir yang ditekankan adalah kuantitas, bukan kualitas.
2. Keluwesan bepikir ( flexibility ), yaitu kemampuan untuk memproduksi sejumlah ide, jawaban – jawaban atau pertanyaan yang bervariasi, dapat melihat suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda, mencari alternative atau arah yang berbeda – beda.
3. Elaborasi ( elaboration ), yaitu kemampuan dalam mengembangkan gagasan dan menambahkan atau memperinci detail – detail dari suatu objek, gagasan atau situasi sehingga menjadi lebih menarik.
4. Orginalitas ( originality ), yaitu kemampuan untuk mencetuskan gagasan unik atau kemampuan untuk mencetuskan gagasan asli.

       Dalam hal ini teknology sangat membantu setiap individu dalam mengembangkan kreativitas yang dimiliki dengan memanfaatkan teknologi yang terus berkembang dengan itu setiap individu dapat dengan mudah menyampaikan atau memberikan kreativitas yang dia miliki untuk dipergunakan dalam kinerja dia ataupun perusahaan tempat ia bekerja.

Kesimpulan
            Dengan teknologi yang terus berkembang sampai saat ini memberikan kemudahan kepada setiap individu atau team dalam mengembangkan kreativitas yang dia miliki dengan memanfaatkan teknologi yang benar untuk memajukan suatu team atau organisasi.


NAMA     : MAYLANI LESTARI
NPM        : 14110302
KELAS    : 2KA19

SUMBER :

Senin, 30 April 2012

KELOMPOK DALAM ORGANISASI

Organisasi:
Kata organisasi berasal dari istilah Yunani  Organon  dan istilah Latin  Organum yang artinya alat, bagian, anggota, atau badan. James D. Mooney mengatakan, “organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai suatu tujuan bersama”, sedang Chester I. Barnard memberi pengertian organisasi seebagai suatu sistem dari aktivitas kerja sama yang yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
Kelompok Kerja:
Pengertiannya adalah kelompok yang disusun oleh organisasi dengan tujuan untuk menjalankan berbagai pekerjaan yang terkait dengan pencapaian tujuan organisasi. Munculnya kelompok kerja tidak dapat dipisahkan dari timbulnya organisasi kerja yang dapat timbul dan berkembang melalui dua cara. Cara yang pertama adalah organisasi timbul dan berkembang melalui suatu perencanaan. Dengan adanya modal yang mencukupi, kita dapat mendirikan suatu perusahaan. Kita merencanakan visi, misi, bentuk, serta struktur fungsi perusahaannya. Kita cari lokasi yang tepat, tetapkan peralatan, mesin-mesin, dan bahan-bahan yang diperlukan. Lalu kita tetapkan pekerjaan serta jabatan yang ada dalam suatu tata tingkat yang dianggap memadai untuk sebuah permulaan. Kita tetapkan jumlah tenaga  kerja yang diperlukan, dan setelah izin untuk mendirikan perusahaan diperoleh, kita mulai mewujudkan rencana pendirian perusahaan. Gedung dibangun, mesin-mesin dan bahan-bahan dibeli, tenaga kerja dicari, diseleksi, dan kemudian diterima. Jika semua persiapan selesai, maka mulailah perusahaan berfungsi. Cara yang kedua adalah organisasi yang tumbuh dan berkembang mulai dari satu orang yang berwiraswasta. Organisasi yang semula kecil kemudian berkembang menjadi organisasi yang besar yang terdiri dari beberapa kelompok kerja.

Fungsi Kelompok
Fungsi kelompok bagi anggotanya
•    Pemenuh kebutuhan
Kelompok dapat mengurangi rasa ketidakamanan, menimbulkan rasa mampu mengatasi ancaman terhadap diri pribadi, dan dapat memenuhi kebutuhan akan afiliasi atau keinginan untuk berhubungan dengan orang lain.
•    Pengembang, penunjang, dan pemantap dari identitas dan pemelihara dari harga diri
Dalam bekerja, anggota memperoleh identitas dari kelompok kerjanya.
•    Penetap dan penguji kenyataan/realitas sosial
Persepsi kelompok memberikan kepastian kepada para anggota kelompok lepas dari benar tidaknya, tepat tidaknya suatu pandangan.
•    Mekanisme pemecahan masalah dan pelaksanaan tugas
Kelompok dapat membantu memecahkan masalah yang dialami oleh salah seorang anggotanya, dengan pengumpulan data dan/atau pemberian alternatif penyelesaian.
Fungsi kelompok bagi organisasi
•    Pelaksana tugas yang majemuk dan saling tergantung
Misalnya kelompok pengebor minyak. Masing-masing anggota memiliki tugasnya masing-masing dan penyelesaian tugas tersebut saling tergantung satu sama lainnya.
•    Mekanisme pemecahan masalah
Dalam menghadapi masalah yang memerlukan pengolahan yang majemuk, interaksi antar para anggota yang memiliki informasi yang berbeda, pertimbangan cermat dari alternatif penyelesaiannya, maka pemecahan masalah secara kelompok akan memberikan penyelesaian yang paling baik.
•    Penghasil gagasan baru dan jawaban kreatif
Kelompok merupakan wadah untuk dapat menghasilkan gagasan baru dan jawaban yang kreatif. Para anggota kelompok akan saling merangsang dalam memberikan gagasan dan jawaban atau penyelesaian masalah dari suatu masalah.
•    Pelancar dari keputusan yang majemuk
•    Wahana dari sosialisasi dan pelatihan
Pelatihan keterampilan teknik tertentu dapat lebih cermat, tepat dan murah bila dilakukan dalam kelompok.
•    Penghubung atau koordinator utama antar beberapa departemen


Organisasi Formal Resmi
Organisasi formal/ Resmi adaah organisasi yang dibentuk oleh sekumpulan orang/masyarakat yang memiliki suatu struktur yang terumuskan dengan baik, yang menerangkan hubungan-hubungan otoritasnya, kekuasaan, akuntabilitas dan tanggung jawabnya, serta memilki kekuatan hukum. Struktur yang ada juga menerangkan bagaimana bentuk saluran-saluran melalui apa komunikasi berlangsung. Kemudian menunjukkan tugas-tugas terspesifikasi bagi masing-masing anggotanya. Hierarki sasaran organisasi formal dinyatakan secara eksplisit. Status, prestise, imbalan, pangkat dan jabatan, serta prasarat lainya terurutkan dengan baik dan terkendali. Selain itu organisasi formal tahan lama dan mereka terencana dan mengingat bahwa ditekankan mereka beraturan, maka mereka relatif bersifat tidak fleksibel. Contoh organisasi formal ádalah perusahaan besar, badan-badan pemerintah, dan universitas-universitas (J Winardi, 2003:9).

Organisasi informal
Keanggotaan pada organisasi-organisasi informal dapat dicapai baik secara sadar maupun tidak sadar, dan kerap kali sulit untuk menentukan waktu eksak seseorang menjadi anggota organisasi tersebut. Sifat eksak hubungan antar anggota dan bahkan tujuan organisasi yang bersangkutan tidak terspesifikasi. Contoh organisasi informal adalah pertemuan tidak resmi seperti makan malam bersama. Organisasi informal dapat dialihkan menjadi organisasi formal apabila hubungan didalamnya dan kegiatan yang dilakukan terstruktur dan terumuskan. Selain itu, organisasi juga dibedakan menjadi organisasi primer dan organisasi sekunder menurut Hicks:
•   Organisasi Primer, organisasi semacam ini menuntut keterlibatan secara lengkap, pribadi dan emosional anggotanya. Mereka berlandaskan ekspektasi rimbal balik dan bukan pada kewajiban yang dirumuskan dengan eksak. Contoh dari organisasi semacam ini adalah keluarga-keluarga tertentu.
•  Organisasi Sekunder, organisasi sekunder memuat hubungan yang bersifat intelektual, rasional, dan kontraktual. Organisasi seperti ini tidak bertujuan memberikan kepuasan batiniyah, tapi mereka memiliki anggota karena dapat menyediakan alat-alat berupa gaji ataupun imbalan kepada anggotanya. Sebagai contoh organisasi ini adalah kontrak kerjasama antara majikan dengan calon karyawannya dimana harus saling setuju mengenai seberapa besar pembayaran gajinya.


Pengalaman dalam berkelompok
Dalam sebuah perkuliahan pasti hampir setiap dosen memberikan tugas kelompok berupa membuat makalah, mengadakan presentasi perkelompok, dan lainnya yang berhubungan dengan kelompok belajar. Suatu saat, salah satu dosen memberikan tugas paper berikut presentasinya. Di kelompok tersebut saya berperan sebagai anggota. Salah satu mahasiswa tunjuk oleh dosen sebagai ketua kelompok yang bertanggung jawab. kemudian dosen memberikan materi/bahan untuk di presentasikan. dan ketua kelompok nertugas membagi-bagikan tugas untuk mencari materi kepada masing-masing anggota. setelah semua materi terkumpul. saya yang bertugas mengolah bahan-bahan tersebut hingga menjadi sebuah paper. Di sini saya belajar untuk berkelompok, berkerja sama antar anggota menjadi sebuah pekerjaan menjadi ringan, di bandingkan berkerja individu saja.

NAMA   : MAYLANI LESTARI
NPM      : 14110302
KELAS  : 2KA19

SUMBER :
http://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi_sosial
Manulang, M. 2005. Dasar-Dasar Manajemen. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Munandar, A.S. 1988. Psikologi Industri. Jakarta: Universitas Terbuka.


TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Pengambilan keputusan (desicion making) adalah melakukan penilaian dan menjatuhkan pilihan. Keputusan ini diambil setelah melalui beberapa perhitungan dan pertimbangan alternatif. Sebelum pilihan dijatuhkan, ada beberapa tahap yang mungkin akan dilalui oleh pembuat keputusan. Tahapan tersebut bisa saja meliputi identifikasi masalah utama, menyusun alternatif yang akan dipilih dan sampai pada pegambilan keputusan yang terbaik.
Secara umum, pengertian pengambilan keputusan telah dikemukakan oleh banyak ahli, diantaranya adalah :
    G. R. Terry : Mengemukakan bahwa pengambilan keputusan adalah sebagai pemilihan yang didasarkan kriteria tertentu atas dua atau lebih alternatif yang mungkin.
    Claude S. Goerge, Jr : Mengatakan proses pengambilan keputusan itu dikerjakan oleh kebanyakan manajer berupa suatu kesadaran, kegiatan pemikiran yang termasuk pertimbangan, penilaian dan pemilihan diantara sejumlah alternatif.
    Horold dan Cyril O’Donnell : Mereka mengatakan bahwa pengambilan keputusan adalah pemilihan diantara alternatif mengenai suatu cara bertindak yaitu inti dari perencanaan, suatu rencana tidak dapat dikatakan tidak ada jika tidak ada keputusan, suatu sumber yang dapat dipercaya, petunjuk atau reputasi yang telah dibuat.
    P. Siagian : Pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan sistematis terhadap suatu masalah, pengumpulan fakta dan data, penelitian yang matang atas alternatif dan tindakan.


Jenis pengambilan keputusan:

1.    Pengambilan keputusan terprogram :
Jenis pengambilan keputusan ini.mengandung suatu respons otomatik terhadap kebijaksanaan-kebijaksanaan yang telah ditetapkan sebelumnya. Masalah yang bersifat pengulangan dan rutin dapat diselesaikan dengan pengambilan keputusan jenis ini. Tantangan yang besar bagi seorang analis adalah mengetahui jenis-jenis keputusan ini dan memberikan atau menyediakan metode-metode untuk melaksanakan pengambilan keputusan yang terprogram di mana saja. Agar pengambilan keputusan harus didefinisikan dan dinyatakan secara jelas. Bila hal ini dapat dilaksanakan, pekerjaan selanjutnya hanyalah mengembangkan suatu algoritma untuk membuat keputusan rutin dan otomatik.
Dalam kebanyakan organisasi terdapat kesempatan-kesempatan untuk melaksanakan pengambilan keputusan terprogram karena banyak keputusan diambil sesuai dengan prosedur pelaksanaan standar yang sifatnya rutin. Akibat pelaksanaan pengambilan keputusan yang terprogram ini adalah membebaskan manajemen untuk tugas-tugas yang lebih penting.
Misalkan : keputusan pemesanan barang, keputusan penagihan piutang, dan lain-lain.

2.    Pengambilan keputusan tidak terprogram:
menunjukkan proses yang berhubungan dengan masalah – masalah yang tidak jelas. Dengan kata lain, pengambilan keputusan jenis ini meliputi proses- proses pengambilan keputusan untuk menjawab masalah-masalah yang kurang dapat didefinisikan. Masalah-masalah ini umumnya bersifat kompleks, hanya sedikit parameter – parameter yang diketahui dan kebanyakan parameter yang diketahui bersifat probabilistik. Untuk menjawab masalah ini diperlukan seluruh bakat dan keahlian dari pengambilan keputusan, ditambah dengan bantuan sistem informasi. Hal ini dimaksud untuk mendapatkan keputusan tidak terprogram dengan baik. Perluasan fasilitas fasilitas pabrik, pengembangan produk baru, pengolahan dan pengiklanan kebijaksanaan- kebijaksanaan, manajemen kepegawaian, dan perpaduan semuanya adalah contoh masalah-masalah yang memerlukan keputusan-keputusan yang tidak terprogram. Sangat banyak waktu yang dikorbankan oleh pegawai-pegawai tinggi pemerintahan, pemimpin-pemimpin perusahaan, administrator sekolah dan manajer organisasi lainnya dalam menjawab masalah dan mengatasi konflik. Ukuran keberhasilan mereka dapat dihubungkan secara langsung
Misalkan : Pengalaman manajer merupakan hal yang sangat penting didalam pengambilan keputusan tidak terprogram. Keputusan untuk bergabung dengan perusahaan lain adalah keputusan tidak terstruktur yang jarang terjadi.

Contoh kasus : suatu organisasi/perusahaan diberikan kepercayaan untuk menjalankan suatu project di luar kota. Dan diputuskan project berjalan selama satu bulan. Dan ternyata saat project sedang berjalan di tengah-tengah proses, terjadi permasalahan kekurangan personil untuk mengatasi project tersebut dan dikhawatirkan project tidak akan selesai pada tenggat waktu yang telah ditentukan dan waktunya semakin mepet, maka untuk memperlancar project tersebut pimpinan dapat memutuskan untuk menambahkan personilnya untuk memperlancar project tersebut walaupun akan ada pengeluaran tambahan untuk pengiriman personil tersebut bagi organisasi tersebut.
Contoh di atas adalah salah satu contoh dimana pimpinan dapat saja mengambil keputusan tanpa didiskusikan terlebih darhulu karena alasan kepentingan yang mendesak, apabila menggunakan perkiraan ahli, kewenangan setelah diskusi, ataupun kesepakatan maka akan memerlukan banyak waktu untuk membuat keputusan.


NAMA   : MAYLANI LESTARI
NPM      : 14110302
KELAS  : 2KA19


SUMBER :
http://rezaprasetyo08.wordpress.com/2012/04/27/pengambilan_keputusan/

Minggu, 25 Maret 2012

PERBEDAAN KEKUASAAN DAN WEWENANG

Kekuasaan dapat diartikan sebagai kemampuan untuk mempengaruhi pihak lain menurut kehendak yang ada pada pemegang kekuasaan.Kekuasaan adalah hubungan antara pihak yang memiliki kemampuan untuk mempengaruhi pihak lain (pemimpin) dengan pihak yang menerima pengaruh (pengikut).
Wewenang adalah kekuasaan yang ada pada seseorang atau sekelompok orang, yang mempunyai dukungan atau mendapat pengakuandari masyarakat. Wewenang akan berhasil apabila dibarengi dengan kekuasaan yang nyata. Dalam masyarakat kecil dan bersahaja biasanya tidak terdapat perbedaan yang jelas antara kekuasaan dan wewenang. Sedangkan pada masyarakat besar dan rumit terdapat sifat dan tujuan hidup golongan yang berbeda – beda kepentingan, yaitu kekuasaan politik, militer, ekonomi, agama (biasanya pada masyarakat yang (demokrasi).

A. Kekuasaan
1. Hakikat Kekuasaan dan Sumbernya
Kekuasaan tertinggi dalam masyarakat adalah kedaulatan (sovereignity) yang dijalankan oleh segolongan kecil masyarakat. Disebut juga the ruling class (Gaetano Mosca).
Adapun sumber – sumber kekuasaan adalah sebagai berikut :
a. Militer, polisi, kriminal: Sebagai pengendali kekerasan.
b. Ekonomi: Sebagai pengendali tanah, buruh, kekayaan material, produksi.
c. Politik : Sebagai pengambil keputusan.
d. Hukum : Mempertahankan, memgubah, melancarkan interaksi.
e. Tradisi : Sistem kepercayaan nilai – nilai.
f. Ideologi : Pandangan hidup, integrasi.
g. Diversionary power : Kepentingan rekreatif.

2. Unsur – Unsur Saluran Kekuasaan
Unsur – unsur pokok kekuasaan :
a. Rasa takut : Menimbulkan kepatuhan terhadap segala kemauan dan tindakan orang yang ditakuti.
b. Rasa cinta : Akan menghasilkan perbuatan – perbuatan yang positif.
c. Kepercayaan : Timbul sebagai hasil hubungan langsung antara dua orang atau lebih yang bersifat asosiatif.
d. Pemujaan : Pemegang kekuasaan mempunyai dasar pemujaan dari orang lain.
Saluran – saluran kekuasaan antara lain :
1. Saluran militer
2. Saluran ekonomi
3. Saluran politik
4. Saluran tradisi
5. Saluran ideologi
6. Saluran lain (alat komunikasi massa)

3. Cara Mempertahankan Kekuasaan
Kekuasaan dapat dipertahankan dengan cara – cara berikut :
a. Dengan jalan meninggalkan segenap peraturan – peraturan lama, terutama dalam bidang politik yang merugikan kedudukan penguasa.
b. Mengadakan sistem – sistem kepercayaan.
c. Pelaksanaan administrasi dan birokrasi yang baik.
d. Mengadakan konsilidasi secara horizontal dan vertikal.
Kedudukan juga dapat diperkuat dengan :
a. Menguasai bidang – bidang kehidupan tertentu.
b. Penguasaan bidang – bidang kehidupan dalam masyarakat yang dilakukan dengan paksa dan kekerasan.

4. Bentuk – Bentuk Lapisan Kekuasaan
a. Tipe Kasta
adalah lapisan kekuasaan dengan garis pemisah yang tegas dan kaku. Contohnya adalah pada masyarakat berkasta.
b. Tipe Oligarkis
adalah dimana masih ada garis pemisah yang tegas, tetapi pembedaan ada pada kesempatan yang diberikan para warga untuk memperoleh kekuasaan.
c. Tipe Demokratis
adalah lapisan yang sifatnya mobil sekali (selalu bergerak)
B. Wewenang
1. Wewenang Kharismatis, Tradisional dan Rasional (Legal)
Perbedaan antara ketiganya adalah hubungan antara tindakan dengan dasar hukum yang berlaku.
Wewenang kharismatis merupakan wewenang yang didasarkan pada kharisma, yaitu suatu kemampuan khusus (wahyu,pulung) yang ada pada diri seseorang.
Wewenang tradisional adalah wewenang yang bukan karena mempunyai kemampuan – kemampuan khusus, tetapi karena kelompok tadi mempunyai kekuasaan dan wewenang yang telah melembaga dan bahkan menjiwai masyarakat.
Wewenang rasional (legal) adalah wewenang yang didasarkan pada sitem hukum yang berlaku dalam masyarakat.

2. Wewenang Resmi dan Tidak Resmi
Wewenang resmi bersifat sistematis, diperhitungkan, dan rasional. Biasanya pada kelompok besar yang tetap.
Wewenang tidak resmi bersifat spontan, situasional dan didasarkan pada faktor saling mengenal. Dalam masyarakat kecil, wewenang tidak resmi dapat menjadi resmi apabila terlalu seringnya terjadi pertikaian antar anggota.
3. Wewenang Pribadi dan Teritorial
Wewenang pribadi sangat tergantung pada solidarisan antar anggota, kebersamaan sangat memegang peranan.
Wewenang territorial yaitu dimana tempat tinggal memegang peranan yang sangat penting. Yang membedakan keudanya adalah timbul dari sifat dan dasar kelompok – kelompok sosial tertentu.
4. Wewenang Terbatas dan Menyeluruh
Wewenang menyeluruh adalah suatu wewenang yang tidak dibatasi oleh bidang – bidang kehidupan tertentu. Contohnya kewenangan Negara untuk mempertahankan kedaulatannya.
Wewenang terbatas adalah wewenang tidak mencakup semua sector atau bidang kehidupan, tetapi hanya pada satu sektor saja.


C. Kesimpulan
Kekuasaan berperan dalam menentukan nasib manusia. Kekuasaan mempunyai sumber dan kegunaannya sendiri. Kekuasaan juga terdiri dari unsur – unsur yang saling berkaitan dengan yang lainnya. Kekuasaan mempunyai bentuk – bentuk lapisan. Kekuasaan harus dipertahankan oleh setiap individu agar tetap berjalan. Begitu juga dengan wewenang yang tidak kalah pentingnya. Wewenang juga mempunyai bentuk – bentuk yang berbeda.

NAMA       : MAYLANI LESTARI
NPM          : 14110302
KELAS      : 2KA19


Sumber:

STAFF DALAM ORGANISASI

Pengertian:
Staff adalah tenaga ahli yang bertugas memberikan pertimbangan dan nasehat kepada pemimpin sesuai dengan keahliannya.

Peranan:
Staf memiliki kedudukan yang strategis dalam sebuah organisasi baik itu milik pemerintah maupun milik swasta. Penyediaan pelayanan jasa atau barang tidak akan tercapai dan terlaksana jika staf tidak ada atau staf yang ada tidak berfungsi  dengan baik. Jadi staflah yang menjadi ujung tombak kinerja dalam sebuah organisasi untuk mencapai tujuan dan itulah yang menjadi tolak ukur peran staf dalam organisasi. Staf tugasnya memberi layanan dan nasehat kepada manajer dalam pelaksanaan suatu kegiatan. Staf di dalam melaksanakan fungsinya tidak secara langsung terlibat dalam kegiatan utama perusahaan atau organisasi.
Tugas yang dilakukan oleh ini merupakan tugas-tugas pokok dari suatu organisasi atau perusahaan. Dalam pengetatan yang harus dibuat oleh organisasi dalam saat yang kritis ditentukan oleh pilihan terhadap departemen lini atau staff ini tergantung dari situasi yang dihadapi.

Tugas-tugas yang dapat diberikan kapada karyawan staff antara lain adalah sebagai berikut :
a.    Mengumpulkan data (fakta).
b.    Menginterpretasikan data (fakta).
c.    Mengusulkan alternatif tindakan.
d. Mendiskusikan rencana-rencana yang sedang dipikirkan dengan berbagai hak dan memperoleh kesepakatan mereka atau memperoleh alasan mengapa rencana tersebut ditolak.
e. Mempersiapkan instruksi-instruksi tertulis dan dokumon-dokumen lainnya yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan yang merupakan realisasi dari rencana yang telah ditetapkan.
f.  Mengamati kegiatan-kegiatan operasional dan kondisi-kondisi yang dihadapi untuk rnengadakan apakah instruksi-instruksi telah dijalankan dengan baik dan apakah instruksi tersebut menghambat atau mempelancar proses pencapaian tujuan.
g. Mengusahakan pertukaran informasi antara para petugas-petugas oporasional mongenai pelaksanaan untuk meningkatkan kegiatan-kegiatan koordinasi.
h. Meberikan infrmasi dan nasihat kepada petugas-petugas oporasional mengenai pelaksanaan tugas-tugas yang telah didelegasikan kepada mereka.

Kualifikasi yang harus dipenuhi oleh orang yang duduk sebagai taf yaitu dengan menganalisa melalui metode kuisioner, metode observasi, metode wawancara atau dengan menggabungkan ketiganya.
a.    Baishline mengajukan enam pokok kualifikasi yang harus dipengaruhi oleh seorang staf yaitu :
1.    Pengetahuan yang luas tempat diamana dia bekerja.
2.  Punya sifat kesetiaan tenaga yang besar, kesehatan yang baik, inisiatif, pertimbangan yang baik dan kepandaian yang ramah.
3.    Punya semangat kerja sama yang ramah.
4.    Kestabilan emosi dan tingkat laku yang sopan.
5.    Kesederhanaan.
6.    Kemauan baik dan optimis.

b.    Wewenang Staf ( Staff authority ).
Yaitu hak para staf atau spesialis untuk menyarankan, memberi rekomendasi konsultasi pada personalia lini. Hal yang perlu diperintahkan dalam mendelegasikan suatu kegiatan kepada orang yang ditunjuk yaitu:
1. Menetapkan dan memberikan tujuan serta kegiatan yang akan dilakukan
2. Melimpahkan sebagian wewenangnya kepada orang yang di tunjuk
3. Orang yang ditunjuk mempunyai kewajiban dan tanggung jawab yang harus dilaksanakan agar tercapainya tujuan.
4. Menerima hasil pertanggung jawaban bawahan atas kegiatan yang dilimpahkan.

Jenis staf menurut banyaknya pemimpin yang dilayani dibedakan menjadi:
1. staf khusus, staf ini memiliki tugas untuk memberikan saran, konsultasi, bantuan serta melayani seluruh lini dan unsur organisasi. sifat khusus staf spesialis yaitu:
a) terbatas dalam pemberian masihat dan bantuan serta tidak mempunyai kekuasaan terhadap elemen-elemen dalam organisasi.
b) nasihat dan bantuannya diberikan kepada seluruh bagian dan seksi.
c) nasihat dan bantuannya hanya untuk lapangan tertentu.

2. staf pribadi, memiliki tugas memberikan saran, bantuan, dan jasa kepada manajer. staf ini sering di sebut asisten yang mempunyai tugas bermaca-macam untuk satu atasan dan biasanya bersifat generalis. umumnya ini diperbantukan manajer tingkat tinggi (top manajer). staf pribadi ini dibagi menjadi dua, yaitu :
a) staf asistens, disebut juga asisten manajer atau asisten director yang berposisi sebagai lini atau hubungan lini, yaitu hubungan orang-orang dan komponen-komponen yang bertanggung jawab atas tercapainya tujuan perusahaan serta mempunyai wewenang mengambil keputusan akhir/terakhir mengenai hal yang berhubungan dengan tujuan. staf asisten ini meliputi: ~asisten to dan executive assintants memberi bantuan kepada pucuk pimpinan dalam suatu tugas pimpinan tertentu dan memberikan segala hal yang di perlukan. ~administrative assistants memberikan layanan kepada seorang pimpinan dalam soal kecil administrasi. ~special assistants memberikan layanan dalam bidang keahliannya kepada pimpinan.
b) line assistant yaitu assistant yang berada pada masing-masing fungsional yang ada dalam perusahaan, dan dia memberikan nasehat dan bantuannya pada bidang menurut fungsinya.

NAMA         : MAYLANI LESTARI
NPM            : 14110302
KELAS        : 2KA19


Sumber :
http://cokroaminoto.blogetery.com/2010/03/11/kepemimpinan-dalam-organisasi-6/
http://kuhascexpress.blogspot.com/2010/06/tugas-lini-dan-staf-organisasi.html
http://gatotgembel.blogspot.com/2012/03/peranan-staf-dalam-organisasi.html

Kamis, 12 Januari 2012

KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP)

A.    Definisi
Kepemimpinan adalah hubungan yang ada dalam diri seseorang atau pemimpin, mempengaruhi orang lain untuk bekerja secara sadar dalam hubungan tugas untuk mencapai tujuan yang diinginkan.  George R. Terry (yang dikutip dari Sutarto, 1998 : 17).
Kepemimpinan itu sifatnya spesifik, khas, diperlukan bagi satu situasi khusus. Sebab dalam suatu kelompok yang melakukan aktivitas¬aktivitas tertentu, dan mempunyai suatu tujuan serta peralatan¬peralatan yang khusus. Pemimpin kelompok dengan ciri-ciri karakteristik itu merupakan fungsi dari situasi khusus. Kartini Kartono (1994 : 48).
Kepemimpinan adalah manajemen mengenal manusia dengan jalan persuasi dan inspirasi dan bukannya dengan pengarahan atau semacamnya, atau ancaman, paksaan yang terselubung. C. Schenk “Leadership” : Infantry Journal. 1928.
Kepemimpinan muncul sebagai suatu hasil interaksi yang melibatkan prilaku yang memuat seseorang terangkat keperanan sebagai pemimpin oleh individu-individu lain.  H.H. Jennings “Leadership – a dynamic redefinition”, Journal Education School, 1944.

B.    Macam-macam Gaya Kepemimpinan:
a.    Gaya kepemimpinan Otoriter
Adalah gaya pemimpin yang memusatkan segala keputusan dan kebijakan yang diambil dari dirinya sendiri secara penuh. Pada gaya kepemimpinan otokrasi ini, pemimpin mengendalikan semua aspek kegiatan. Pemimpin memberitahukan sasaran apa saja yang ingin dicapai dan cara untuk mencapai sasaran tersebut, baik itu sasaran utama maupun sasaran minornya.
Pemimpin juga berperan sebagai pengawas terhadap semua aktivitas anggotanya dan pemberi jalan keluar bila anggota mengalami masalah. Dengan kata lain, anggota tidak perlu pusing memikirkan apappun. Anggota cukup melaksanakan apa yang diputuskan pemimpin.Kepemimpinan otokrasi cocok untuk anggota yang memiliki kompetensi rendah tapi komitmennya tinggi.
b.    Gaya kepemimpinan Demokratis
Gaya kepemimpinan demokratis adalah gaya pemimpin yang memberikan wewenang secara luas kepada para bawahan. Setiap ada permasalahan selalu mengikutsertakan bawahan sebagai suatu tim yang utuh. Dalam gaya kepemimpinan demokratis pemimpin memberikan banyak informasi tentang tugas serta tanggung jawab para bawahannya.
Pada kepemimpinan demokrasi, anggota memiliki peranan yang lebih besar. Pada kepemimpinan ini seorang pemimpin hanya menunjukkan sasaran yang ingin dicapai saja, tentang cara untuk mencapai sasaran tersebut, anggota yang menentukan. Selain itu, anggota juga diberi keleluasaan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya. Kepemimpinan demokrasi cocok untuk anggota yang memiliki kompetensi tinggi dengan komitmen yang bervariasi.
c.    Gaya kepemimpinan Bebas
Pemimpin jenis ini hanya terlibat delam kuantitas yang kecil di mana para bawahannya yang secara aktif menentukan tujuan dan penyelesaian masalah yang dihadapi.Gaya kepemimpinan demokratis kendali bebas merupakan model kepemimpinan yang paling dinamis. Pada gaya kepemimpinan ini seorang pemimpin hanya menunjukkan sasaran utama yang ingin dicapai saja. Tiap divisi atau seksi diberi kepercayaan penuh untuk menentukan sasaran minor, cara untuk mencapai sasaran, dan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya sendiri-sendiri. Dengan demikian, pemimpin hanya berperan sebagai pemantau saja.
Sementara itu, kepemimpinan kendali bebas cocok untuk angggota yang memiliki kompetensi dan komitmen tinggi. Namun dewasa ini, banyak para ahli yang menawarkan gaya kepemimpinan yang dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan, dimulai dari yang paling klasik yaitu teori sifat sampai kepada teori situasional.

C.    Jika Saya Menjadi Pemimpin
Jika saya menjadi pemimpin maka saya akan memilih gaya kepemimpinan yang Otoriter atau Demokratis. Tentunya tergantung dengan situasi dan kondisi dari kegiatan dan anggota saya. Dan disini saya misalkan saya adalah seorang manager dari sebuah perusahaan, tentunya dalam penggunaan gaya kepemimpinan saya dalam memimpin bawahan saya saya akan melihat dari situasi, sifat, kepribadian, komitmen dll dari bawahan saya tersebut. Saya akan menggunakan gaya otoriter apabila saya mempunyai bawahan yang masih baru dan belum mempunyai pengalaman, tentunya saya juga belum dapat percaya. Apabila bawahan tersebut sudah cukup dapat dipercaya (bisa dilihat dari cara dia bekerja dengan saya selama ini dan komitmennya dalam bekerja) maka saya akan gunakan gaya memimpin dengan Demokratis.


NAMA         : MAYLANI LESTARI
NPM            : 14110302
KELAS        : 2KA19

Sumber:
John Adair, Gramedia Pustaka Utama