Rabu, 16 Januari 2013

Karya Ilmiah

A.    Pengertian Karya Ilmiah
Karya ilmiah (scientific paper) adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan tertentu.
Suatu karangan atau tulisan yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isinya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya/ keilmiahannya. (Eko Susilo, M.1995:11).


B.    Ciri-ciri Karya Ilmiah
1.    Kejelasan atau Jelas
Artinya semua yang dikemukakan tidak samar-samar, pengungkapan maksudnya tepat dan jernih.
2.    Kelogisan/Logis
Artinya keterangan yang dikemukakan masuk akal.
3.    Kelugasan/Lugas
Artinya pembicaraan langsung pada hal yang pokok.
4.    Keobjektifan/Objektif
Artinya semua keterangan benar-benar aktual, apa adanya.
5.    Keseksamaan/Seksama
Artinya berusaha untuk menghindari diri dari kesalahan atau kehilafan betapapun kecilnya.
6.    Kesistematisan/Sistematis
Artinya semua yang dikemukakan disusun menurut urutan yang memperlihatkan kesinambungan.
7.    Ketuntasan/Tuntas
Artinya segi masalah dikupas secara mendalam dan selengkap-lengkapnya.


C.    Jenis-Jenis Karya Ilmiah
a.    Makalah atau paper merupakan rumusan atau simpulan pemikiran sebagai hasil telaah atau pengkajian sederhana dari sebuah referensi bacaan, pemikiran tokoh, ilmuwan atau penulis sebelumnya. Karya ilmiah jenis ini biasa diberikan oleh dosen atau guru kepada mahasiswa atau siswanya. Tujuannya biasa untuk memberikan ruang bagi peserta didik dalam menuangkan gagasan ilmiahnya untuk mengasah kemampuan intelektualnya dalam menanggapi permasalahan yang berkembang. Makalah biasanya disajikan dalam forum seminar, lokakarya, workshop dan sejenisnya.
b.    Laporan praktikum biasanya merupakan laporan tertulis dari serangkaian kegiatan praktikum yang telah dilakukan oleh seorang atau sekelompok siswa. Dalam menuliskan laporan unsur kronologis menjadi sangat penting karena praktik kerja baik di lapangan maupun di laboratorium terdiri dari tahapan-tahapan yang sistematis yang harus dilaporkan secara sistematis juga. Dengan demikian penulisan laporan praktikum dituntut untuk menyampaikan sebuah kegiatan secara sistematis, runtut dan terperinci.
c.    Artikel merupakan gagasan tertulis dari penulis tentang suatu permasalahan yang didasarkan pada kajian pustaka atau hasil penelitian. Artikel merupakan diseminasi pemikiran dari ahli atau seseorang yang secara intens mengamati permasalahan tertentu (pengamat). Artikel hampir mirip dengan makalah, yang membedakan adalah ruang publikasinya. Apabila makalah disampaikan dalam forum seminar atau workshop, artikel dipublikasikan di media massa baik jurnal ilmiah atau media massa (koran atau majalah, yang biasa disebut artikel ilmiah populer). Artikel dapat ditulis dalam berbagai bentuk yaitu opini, essay atau feature. Opini merupakan gagasan pribadi penulis, sedangkan essay merupakan karangan prosa yang membahas suatu masalah secara sepintas lalu dari sudut pandang penulisnya (Kamus Besar Bagasa Indonesia, 2005: 308). Sedangkan feature merupakan bentuk penulisan artikel yang berupa berita.
d.    Tugas akhir baik skripsi (tingkat S1), thesis (S2) atau disertasi (S3) merupakan karya ilmiah yang ditujukan untuk mengakhiri studi di perguruan tinggi. Tugas akhir biasanya berupa hasil penelitian dari bidang tertentu (sesuai jurusan atau program studi yang diambil) yang kemudian diujikan secara lisan untuk memperoleh derajat kelulusan dan kelayakan karya tersebut.


D.    Tahapan-tahapan Pembuatan Karya Ilmiah
1.    Tahap Persiapan
Dalam tahap persiapan dilakukan:
a.    Pemilihan masalah atau topik dan mempertimbangkan:
-    Topik yang akan di pilih harus yang ada di sekitar penulis.
-    Topik yang di pakai harus topik yang paling menarik dari topik yang ada.
-    Pembahasan harus terpusat pada segi lingkup sempit dan terbatas.
-    Memilki data dan fakta yang obyektif dan mencukupi.
-    Harus diketahui prinsip-prinsip ilmiahnya meskipun sedikit.
-    Harus memiliki sumber acuan atau bahan kepustakaan yang bisa dijadikan referensi.
b.    Pembatasan topik atau penentuan judul
-    Pembatasan topik harus dilakukan sebelum penulisan karya ilmiah dilakukan.
-    Penentuan judul dapat dilakukan sebelum penulisn karya ilmiah atau setelah selesai penulisan karya ilimiah tersebut.
-    Penentuan judul karya ilmiah harus dapat menjawab dari pertanyaan yang mengandungunsure 4W + 1H yakni what (apa), why (kenapa), who (siapa), where (dimana) dan how (bagaimana).
c.    Pembuatan kerangka karangan (outline)
-    Membimbing untuk memulai menyusun kerangka karangan.
-    Membuat pedoman penulisan karya ilmiah sehingga tidak menjadi tumpang tindih dalam penulisannya.
-    Pembuatanrencana daftar isi dari karya ilmiah.
2.    Tahap Pengumpulan Data
a.   Pencarian keterangan dari bahan bacaan atau referensi.
b.  Pengumpulan keterangan dari pihak-pihak yang mengetahui masalah yang akan dijadikan tema dalam karya ilmiah.
c.   Pengamatan langsung (observasi) ke obyek yang akan diteliti dan dijadikan tema dari karya ilmiah.
d.   Melakukan percobaan dilabolatorium atau pengujian data di lapangan.
3.   Tahap Pengorganisasian dan pengkonsepan
a.  Pengelompokan bahan untuk mengorganisasikan bagian mana yang akan temasuk dalam karya ilmiah, data yang telah terkumpul diseleksi kembali dan dikelompokan sesuai jenis, sifat dan bentuk data.
b. Pengkonsepan karya ilmiah dilakuakn sesuai dengan urutan dalam kerangka karangan yang telah ditetapkan.
4.   Tahap pemeriksaan atau penyuntingan konsep (editing)
tahap ini bertujuan untuk :
a.   Melengkapi data yang dirasa masih kurang.
b.  Membuang dan mengedit data yang dirasa tidak relevan serta tidak cocok dengan pokok bahasan karya ilmiah.
c. Mengedit setiap kata-kata dalam karya ilmiah untuk menghindari penyajian bahan-bahan secara berulang-ulang atau terjadi tumpang tindih antara tulisan satu dengan tulisan yang lain.
d. Mengedit setiap bahasa yang ada dalam karya ilmiah untuk menghindari pemakaian bahasa yang kurang efektif, contoh dalam penyusunan dan pemilihan kata, penyesuaian kalimat, penyesuaian paragraph, maupun penerapan kaidah ejaan sesuai EYD.
5.    Tahap Penyajian
Teknik penyajian karya ilmiah harus dengan memperhatikan :
a. Segi kerapian dan kebersihan.
b. Tata letak (layout) unsure-unsur dalam format karya ilmiah, misal padahalaman pembuka, halaman judul, daftar isi, daftar tabel, daftar grafik, daftar gambar, daftar pustaka, dll.
c. Memakai standar yang berlaku dalam penulisan karya ilmiah, missal standar penulisan kutipan, catatan kaki, daftar pustaka dan penggunaan bahasa sesuai dengan EYD.




NAMA     : MAYLANI LESTARI
NPM        : 14110302
KELAS    : 3KA19

1 komentar: